RESULAWESI.COM, JAKARTA -- TNI Angkatan Laut mengerahkan kapal perang KRI Kakap-811 untuk mengirimkan bantuan dan membantu evakuasi warga yang terdampak bencana Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara. Gunung tersebut meletus pada Selasa (16/4/2024) dan Rabu (17/4/2024).
KRI Kakap, yang merupakan kapal perang di bawah kendali Gugus Tempur Laut Komando Armada (Koarmada) II TNI AL, langsung mendekat ke lokasi bencana dalam waktu 1x24 jam setelah Gunung Ruang di Kecamatan Tagulandang meletus. Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Dispenal) mengatakan, KRI Kakap mengangkut bantuan berupa ribuan paket makanan, selimut, tenda, genset, dan pakaian mulai dari anak-anak sampai orang dewasa.
Bantuan itu di antaranya disiapkan oleh Kementerian Sosial RI. Tidak hanya mengirimkan bantuan berupa kebutuhan pokok untuk pengungsi, TNI AL juga menyiapkan 400 prajurit dari berbagai satuan, diantaranya Pangkalan TNI AL (Lanal) Tahuna, Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) VIII Bitung, kemudian juga tenaga kesehatan, untuk membantu korban bencana.
Prajurit-prajurit itu, beberapa di antaranya juga telah ke tempat-tempat pengungsian untuk membantu warga. “Tugas TNI dalam operasi militer selain perang (OMSP) salah satunya membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan,” kata Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) VIII Manado Laksamana Pertama TNI Nouldy J Tangka melalui pernyataan tertulisnya, Kamis (17/4/2024).
Informasi terakhir yang dihimpun Dinas Penerangan TNI AL, sejauh ini Gunung Ruang-Sulut tak lagi meletus. Namun, masih ada asap tebal dan hujan abu yang mengguyur hampir ke seluruh wilayah Pulau Tagulandang.
Sementara itu, informasi yang dihimpun dari Dinas Penerangan Korps Marinir TNI AL menyampaikan warga di sekitar Gunung Ruang masih mengungsi. Salah satunya di Kecamatan Tagulandang Utara, karena masih ada kemungkinan erupsi susulan.
Sejauh ini, beberapa ruas jalanan penuh dengan batu kerikil sehingga menyulitkan pengendara roda dua dan roda empat melintas, kemudian atap-atap rumah, perkantoran, sekolah, dan bangunan lainnya juga banyak yang rusak. Lampu pun padam sejak Kamis pagi, sehingga aktivitas perkantoran dan sekolah pun berhenti untuk sementara waktu.
Terkait itu, prajurit TNI AL termasuk dari Yonmarhanlan Bitung bergerak ke lokasi untuk membantu membersihkan material-material sisa erupsi. “Prajurit Petarung Bitung akan melaksanakan bantuan kemanusiaan dan evakuasi warga Tagulandang serta melaksanakan pembersihan material dampak dari erupsi tadi malam,” kata Komandan Yonmarhanlan VIII Bitung, Letkol Marinir Aditya Indarto sebagaimana dikutip dari siaran resmi Dinas Penerangan Korps Marinir di Jakarta, Kamis.